Detektif Theo
Season 2
2.
And It’s All Begin!
And It’s All Begin!
Keesokkan paginya…
“Hiko! Hiko! Pagi!“ teriak Emily dari belakang.
“Ah, nyoh! Hai! Pagi!“ balas Hiko.
“Kan sudah kubilang kalau mau berangkat, ngajak barengan donk! Iih!!!“ kata Emily sambil memasang tampang cembetut kentut.
“Hah? Oh, ya ya,“ ingat Hiko.
“Hah? Oh, ya,ya? Dasar, memangnya apa aja sih yang ada di dalam pikiranmu itu? Kasus-kasus, kasus, suskasus kue sus melulu! Masa hal simple seperti ini saja tidak dapat kau ingat?“ omel keponakannya.
“Iya, deh, mulai besok aku akan ingat!“
“Bener?“
“Iyaaa…,“
“Hai! Hiko! Emi! Pagi!“ tiba-tiba dari samping ada yang menyapa.
“Hai! Pagi, Kazuhiro!“ balas mereka serempak.
Hiko. Ichihiko Theo Tanaka, 16 tahun, seorang detektif SMA yang selalu membantu kepolisian memecahkan kasus-kasus sulit dan kadang yang mudah juga (polisinya emang payah!!!). Sekolah di SMA Beikawa kelas 1. Orangnya agak tinggi-tinggi sedeng, cakep (oh, yeah^^), berkacamata dengan tali biru, mata rada sipit, dan rambut hitam pendek-pendek.
Perempuan yang berjalan di sampingnya tadi itu adalah saudara sepupunya, Emily, Emily Kirisawa. Rambut coklat dikuncir kuda, rada kecil, tapi rada lucu juga. Umurnya sama, ia juga bersekolah di SMA Beikawa, kelas 1 juga. Rumahnya bersebelahan dengan Hiko yang tinggal sendirian di rumahnya yang cukup besar.
Sedangkan laki-laki yang baru muncul tadi itu adalah teman yang cukup dekat and akrab dengan mereka berdua, Kazuhiro Hiramatsu. Kacamataan, rambut pirang pendek. Orangnya pintarnya amit-amit sekali, ia selalu saja juara umum di sekolahnya. Umurnya juga sama, kelas 1 SMA Beikawa juga, sekelas dengan Emily, di kelas 1B. Hiko kelas 1C, by the way. Rumahnya tidak jauh dari rumah Hiko dan Emily, cuma beda 2 gang gitu.
Di pagi yang cerah ini, di mana matahari masih bersinar dengan damainya dan burung-burung masih bercicit-cucut, mereka bertiga berjalan bersama ke sekolah mereka, Beikawa, sambil berbincang-bincang tentang hidup dan mati (???).
Sesampainya di sekolah…
“Hoi! Lambat sekali kalian ini?“ teriak Kenji sambil merangkulkan kedua tangannya yang lebar di pundak Hiko dan Kazuhiro.
“Hai!“ balas mereka.
“Yo!“
“Yuk!“
Merekapun berjalan ke kelas mereka masing-masing.
Kenji Shiraishi, satu ekor lagi teman dekat mereka yang sebaya pula, berada di kelas 1A, terpisah dari ketiga teman mereka. Rambut hitam dengan ciri khas 2 helai rambutnya yang membentuk poni di depan. Mata bulat kelereng. Rumahnya agak jauh dari sekolah dan rutenyapun berlawanan dengan yang lain. Namun, Hiko, Kaz, Kenji, dan Emily telah dikenal sebagai kelompok yang sangat akrab dan kompak di sekolah mereka. Hiko tidak jarang menyelesaikan kasus bersama mereka. Tapi, mereka tu bukan detektif dan sering pula malah ngegerecokin!!!
“Hai, hari ini kagak ada PR, kan?“ tanya Hiko waktu masuk kelas.
“Enggak, cuma ulangan ekop doang!“ jawab Reika, teman sekelasnya.
“Heh? Ada ulangan ekop? Mati! Mampus, aku belum belajar! Sial, kemarin setelah mengatasi kasus Xvp itu udah tengah malam! Paginya, aku lupa sama sekali soal ulangan ini. Eh, bahannya apa aja? Banyak ga?“
“Enggak, cuma bab 3 yang bagian A dan B tok!“
“ Yah, itu sih banyak juga! Untung jam terakhir! Istirahat masih bisa belajar aku!“
“Yah, detektif kayak kamu tu emangnya perlu belajar lagi?“
“Haha… perlu lah. Eh, serius neh, aku belum belajar at all, nih!“
“Hai! ‘Dah belajar ekop? Aku tanya soal nomor 3, dong!“ tegur Mayumi dari belakang.
“Ah, haha… er… aku belum belajar sama sekali neh! Hehe… Kemarin tuh, abis kasus pencurian Permata Xvp itu, kamu tahu? Udah tengah malam, udah gitu pas pulang aku langsung tidur!” jawab Hiko terputus-putus dengan gugup.
Mayumi tidak langsung menjawab, matanya menatap lurus ke arah Hiko yang sudah mulai memerah dan salah tingkah.
“Yah, detektif memang detektif lah!“ katanya kemudian sambil berjalan pergi.
“Yaah, sial, sial, sial! Sudah ada kesempatan mana dia jarang lagi tanya aku! Malah begini deh. Dasar, Phantom kunyuk jelek kaya monyet omponk!“ omelnya dalam hati.
Mayumi, Mayumi Watase, teman sekelas Hiko yang juga merupakan perempuan yang ia naksir saat pertama kalinya mereka bertemu, kinda love at a first sight gitu deh. SMA 1. Orangnya lumayan cakep (well, menurut Hiko sih cakep banget), manis, kulitnya putih, normal size for normal girl dan yah rada pendek. Orangnya lumayan bae. Hubungan mereka so far bisa dibilang lumayan dekat meskipun ga bener-bener deket gitu lah. Tapi, Hiko juga belum mengatakan kalau ia suka pada Mayumi, karena Hiko juga masih bingung soal si Shilita, perempuan yang ia suka pertama kali dan yang kayanya paling ia suka. Hohohoo… Tapi, sedikit-sedikit, kayanya, May, Mayumi ini, kelihatannya udah tahu kalau si Hiko tuh suka ama dia. Hehe…
Shilita yang dimaksud itu adalah Shilita Enmi, umurnya juga sebaya. Ia sekelas dengan Kazuhiro dan Emily di 1B. Orangnya emang terkenal cakep. Kulitnya coklat, mata bulat, dan rambut hitam pendek (tapi bukan sependek Hiko loh!). Ia adalah orang yang Hiko suka yang juga sekaligus teman dekatnya (teman dekat Hiko yang laen: Kaz, Kenji, Emi, dan dia). Di antara mereka semua
Pelajaran di sekolah berjalan seperti biasanya. Dari jam 7.30 pagi sampai jam 1 siang. Istirahat setengah jam sekitar jam 10. Seusai sekolah, hanya pada hari Rabu dan Sabtu, ada kegiatan ekskul. Hiko, Kaz, dan Kenji masuk klub sepakbola. Ketiganya terpilih menjadi pemain tim. Kenji pemain inti utama, Kaz dan Hiko pemain inti cadangan. Soalnya mereka berdua lebih sering pergi memecahkan kasus daripada Kenji, sebab rumah mereka berdua lebih dekat gitu lah. Meskipun sebagai cadangan, mereka memegang peranan besar bagi tim kesebelasan SMA Beikawa. Posisi Hiko ialah sayap kanan, Kaz sayap kiri, dan Kenji sebagai kiper utama . Hiko mempunya jurus sepakbola yang sangat unik dan tangguh, sehingga dia juga dijuluki “Anak Naga”. Hehe… Keren ga? Emily masuk klub basket. Ia juga terpilih menjadi pemain tim, malah sebagai pemain inti.
Selesai ekskul sudah jam 5 sore, kadang sampai jam 6-an. Memang ada yang pulangnya lebih pagi, jam 3-an, tapi, yang mereka ambil adalah klub olahraga yang memegang peran penting dalam kejuaraan-kejuaraan, jadi latihannyapun lebih padat dan berat. Seudah itu merekapun pulang ke rumah masing-masing. Makan, mandi, eek, and tidur deh.
No comments:
Post a Comment